Sukma terasa dalam tinggi
Berlari jauh, terbang tiada pasti
Mengejar titik dalam angan
Sepi tiada kawan
Terluka sudah pasti
Berdarah itu biasa
Hey, kini titik itu hilang
Kemana perginya?
Ah, entahlah..
Sejenak aku ingin beristirahat
Menghentikan langkah
mengobati tubuh yang penuh luka
Eh, ternyata titik itu masih tinggal
Tapi... tiada lagi
sama
Mungkin aku harus berhenti
Membiarkan titik itu bersinar
Bersama
titik lainnya
Biarlah aku tetap
menjadi titik yang tak
terlihat
Dan
memandangi keduanya dengan senyum ketulusan